cover
Contact Name
Siti Juariah
Contact Email
sitijuariah@univrab.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sitijuariah@univrab.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan)
Published by Universitas Abdurrab
ISSN : 23384921     EISSN : 26141515     DOI : -
Jurnal klinikal sains program studi analis kesehatan adalah jurnal ilmiah yang membahas tentang kompetensi analis kesehatan yang meliputi kompetensi Mikrobiologi, Hematologi, Parasitologi, Imunoserologi, Toxikologi, dan Kimia Klinik. Jurnal klinikal sains akan terbit setiap enam bulan, dalam satu periode setiap tahun ajaran akan terbit dua kali yakni pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue " Vol 5 No 2 (2017): Desember" : 4 Documents clear
uji mortalitas Larva nyamuk Aedes aegypti setelah pemberian ekstrak daun pare (momordica charantia L) kurniati, ilham
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.248 KB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) merupakan penyakit demam akut terutama menyerang anak-anak tetapi juga menyerang orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian. Penyebab penyakit DBD ini adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk biasanya digunakan insektisida kimia antara lain, organoklorin, kabamat dan DEET. Dampak negatif yang dapat mengganggu manusia dari penggunaan insektisida kimia yaitu sakit kepala, kejang otot, dan kelumpuhan. Dampak negatif yang dapat menggangu hewan dari penggunaan insektisida kimia yaitu punahnya spesies serta peledakan hama. Dampak negatif yang dapat menggangu lingkungan dari penggunaan insektisida kimia yaitu gangguan keseimbangan lingkungan dan kesuburan tanah berkurang Salah satu tanamanyang diduga bisa digunakan sebagai insektisida nabati adalahdaun  pare (Momordica charantia L).Daun Pare (Momordica charantia L.) mengandung  senyawa alkaloid, flavonoid, triterponoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai larvasida.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap kematianlarva Aedesaegypti. Desain penelitian ini adalah eksperimen Laboratorium secara invitro dengan cara pengujian ekstrak daun pare terhadap kematian larva Aedes aegypti Percobaan dilakukan dengan ekstrak daun pare dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 5% adalah 50% . Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 10%, 15% dan 20% adalah 100%.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 10%.
IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani, apriani -
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT DAN JENIS LEUKOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU SEBELUM PENGOBATAN DENGAN SETELAH PENGOBATAN SATU BULAN INTENSIF DI PUSKESMAS PEKANBARU khaironi, syarifah; rahmita, mellysa; Siswani, Ranti
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.056 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan persentase 80% yang paling sering terjadi di paru-paru. Penularan TB sendiri dapat melalui percikan dahak (droplet nuclei) pada saat batuk atau bersin dan dapat menginfeksi orang lain yang sehat. Diagnosis TB berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lain yaitu pemeriksaan radiologis dan bakteriologis. Pengobatan TB tidak terlepas dari adanya pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6 bulan masa pengobatan. Pengobatan TB dapat menjadi masalah utama jika pengobatan terputus dan tidak teratur sehingga menyebabkan resistensi dan menjadi Multi Drug Resistence (MDR). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit sebelum dengan setelah pengobatan satu bulan intensif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan eksperimen semu. Sampel pada penelitian ini adalah pasien TB paru yang baru terdiagnosis TB tanpa mengkonsumsi OAT dengan satu bulan setelah mendapatkan terapi OAT. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan dari dua belas sampel yang diperoleh didapatkan bahwa jumlah leukosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 25% meningkat dan 8% menurun. Hasil limfosit sebelum pengobatan 17% menurun dan setelah pengobatan 17% meningkat dan 8% menurun. Hasil monosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 25% meningkat. Hasil granulosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 8% meningkat dan 25% menurun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan jumlah leukosit dan jenis leukosit sebelum pengobatan menandakan adanya proses TB yang aktif sedangkan terjadinya penurunan setelah pengobatan satu bulan intensif yang berarti pengobatan dengan OAT dapat menurunkan jumlah leukosit dan jenis leukosit.
GAMBARAN KADAR BILIRUBIN DIRECT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN INTENSIF SELAMA SATU BULAN DI PUSKESMAS PEKANBARU Yusrita, Eli
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang bersifat menular. Indonesia sendiri menepati urutan ketiga Negara penderita Tuberkulosis (Tb) tertinggi di dunia. Kasus Tuberkulosis (Tb) di Riau dari tahun ketahun semakin meningkat, untuk itu dibutuhkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis), yang terdiri dari isozianid, etambutom, pirazinamid, rimfampicin, dan streptomisin, yang dikonsumsi selama 6 bulan. OAT memiliki efek samping yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati ditandai dengan meningkatnya kadar bilirubin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar bilirubin direct pada penderita Tb paru sebelum dan sesudah pengobatan Intensif selama satu bulan di Puskesmas Pekanbaru. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan pre-post analitik, yaitu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek tersebut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sebelum mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang dan setelah satu bulan mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang. Hasil penelitian kadar bilirubin direct sebelum mengkonsumsi obat persentasenya 50% diatas normal dan dari hasil penelitian setelah mengkonsumsi obat selama satu bulan presentasenya 40% diatas normal.  

Page 1 of 1 | Total Record : 4